Warga rela antre berjam-jam hanya untuk membeli sekilo beras yang diyakini punya banyak khasiat. Beras organik produksi petani Desa Sukosari BK 9, Kecamatan Belitang, OKU Timur ini bahkan tembus pasar modern di Jakarta.
Tidak banyak yang tahu kalau di Desa Sukosari ada salah satu keluarga khusus memproduksi beras organik yang konon memiliki khasiat dapat menyembuhkan sejumlah penyakit.
Beras organik yang berhasil diproduksi CV Alumni Gontor Pengembang Usaha Rakyat (Algopur) pimpinan Hopni Malela jadi incaran sejumlah pejabat dan warga kalangan ekonomi menengah yang sengaja berkunjung ke Belitang.
Pangsa pasar beras organik itu sudah merambah pasar modern dengan harga bervariasi. Untuk beras jenis Ciliwung dijual seharga Rp 12 ribu per Kg, Pandan Wangi Rp 15 ribu per Kg, sedangkan beras merah seharga Rp 25 per Kg.
Itu sebabnya peminat berasal dari kalangan terbatas karena harganya relatif dibanding harga beras biasa yang banyak dijual di pasaran. Seperti beras Ciliwung anorganik harganya Rp 6.000 di pasar.
Areal sawah yang menggunakan pupuk organik seluas 40 hektare, dengan masa panen tiga bulan. Penanaman tidak serentak sehingga umur padi beragam. Sekali panen kisaran 200 ton gabah saja yang terkumpul.